Pengertian Basis Data
Pengertian yang diberikan oleh James Martin (1975), istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kompulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sam lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy)), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan/atau ditampilkan kembali, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dengan mudah dan terkontrol.
Perkembangan Konsep Basis Data
Pengetahuan tentang konsep basis data muncul dan mulai berkembang seiring dengan adanya kebutuhan pengolahan data untuk memenuhi kebutuhan informasi. Perkembangan konsep basis data dapat dibedakan dalam 5 tahapan, yaitu:
1. Tahap I (awal tahun 1960-an)
Perkembangan teknologi komputer yang ditemukan pada sekitar tahun 1945, telah melahirkan pandangan dan pengetahuan baru tentang konsep penyimpanan data dalam basis data, yang sebelumnya banyak menggunakan cara-cara manual.
2. Tahap II (akhir tahun 1960-an)
Pada akhir tahun 1960-an terjadi kemajuan dan perubahan yang mencolok dalam konsep basis data dan selanjutnya konsep-konsep tentang pada masa tersebut disebut sebagai konsep basis data tahap II.
3. Tahap III (awal tahun 1970-an)
Perkembangan metode penyimpanan data dalam basis data yang lebih baik terjadi pada awal tahun 1970-an. Perangkat keras penyimpanan yang digunakan saat itu telah semakin baik. Kondisi demikian telah mempengaruhi pandangan dan pengetahuan tentang konsep basis data yang semakin baik pula.
4. Tahap IV (mulai tahun 1980-an)
Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi computer dan penyimpanan data sejak tahun 1980-an telah mempengaruhi pandangan dan pengetahuan dalam konsep basis data. Hal ini mengakibatkan munculnya perubahan-perubahan pandangan dan pengetahuan baru tentang konsep basis data.
5. Tahap V (mulai tahun 1990-an)
Perkembangan konsep basis data pada tahun 1990-an telah berkembang ke arah aplikasi-aplikasi basis dat untuk system kecerdasan buatan (Artifical Intelligent/AI), basis data untuk aplikasi-aplikasi multimedia yang melibatkan data teks, suara, gambar, dan animasi, aplikasi basis data berorientasi obyek, serta plikasi-aplikasi basis data secara online untuk jarngan computer global/internet.
Sistem Kerja Basis Data
Sistem Informasi Manajemen/SIM dapat didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan , saling berinterksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan mengahasikan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagi pengambialn keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Tujuan Basis Data
a. Data-data dalam basis data dapat digunakan oleh banyak pemakai
b. Menjaga investasi intelektual
c. Penekanan biaya
d. Menghilangkan proliferasi
e. Unjuk kerja (Performance)
f. Kejelasan (clarity)
g. Kemudahan pemakaian
h. Fleksibilitas Penggunaan
i. Kebutuhan daya yang tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat
j. Perubahan yang mudah
k. Akurasi (accuracy) dan konsistensi (consistency)
l. Privasi (privacy)
m. Keamanan (security)
n. Ketersediaan (availability)
Kelebihan Basis data
1. Kebebasan data secara fisik (physical data independency)
2. Kebebasan data secara logika (logical data independency)
3. Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan (data redundancy)
4. Kecepatan akses
5. Kecepatan pencarian
6. Standarisasi data
7. Tersedianya kamus data
8. Antarmuka pemrograman tingkat tinggi
9. Bahasa end-user
10. Pengendalian integritas (integrity)
11. Kecepatan pemulihan kembali dari kerusakan
12. Kemampuan perubahan untuk penyesuaian
13. Perancangan dan pengawasan ala-alat
14. Pengorganisasian kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis
Kelemahan Basis Data
1. Kerangkapan data dalam satu file atau beberapa file
2. Data tidak konsisten
3. Data terisolasi
4. Keamanan data
5. Integritas data
Teknologi Sistem Basis Data
akhir-akhir ini, kesukesan dari sebuah organisasi ditentukan dari kemampuannya untuk mendapatkan data yang akhurat dan terpercaya dari operasi yang dijalankjannya. Banyaknya informasi yang ada saat ini menjadi hal berharga bagi perusaahaan yang menjadi salah satu komponen penting penentu kemajuan sebuah perusahaan. Untuk mengorganisasikan data secara efektif agar bisa digunakan untuk menganalisa data yang ada dibutuhkan sistem manajemen data yang powerful dan fleksibel dibuat untuk tujuan tersebut.
Oleh karena itu, teknologi sistem basis data hadir sebagai solusi permasalahan diatas. Basis data merupakan kumpulan dari data, yang digunakan oleh aplikasi dari suatu perusahaan. Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi untuk penyimpanan catatan/data. Sistem Basis Data melibatkan 4 komponen penting:
1. Data
2. Hardware
3. Software
4. User
Pada beberapa pustaka, terminologi dari teknologi ini biasa disamakan dengan sistem manajemen basis data. DBMS (Database management system) merupakan sebuah perangkat lunak kompleks, yang dioptimalkan untuk beberapa task tertentu (seperti memberikan query kompleks atau menangani rekuest konkuren), dan performa yang dimilikinya tidak berkurang untuk aplikasi apapun. Terdapat beberapa keuntungan penggunaan sistem basis data untuk pengelolaan data, yaitu :
1. Data yang independen
2. Keamanan dan integritas Data
3. Administrasi data
4. Akses konkuran dan crash crecovery
5. Mengurangi waktu pengembangan aplikasi
Sabtu, 09 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
terimakasih, sangat bermanfaat
BalasHapus